Bab 2

870 Kata
"Aku pilih Lio. "Jawab Ezi, dan jawaban singkat itu mampu membuat hati Naya sangat sakit, kecewa, di mana kalimat singkat itu mampu menyayat hatinya yang paling dalam hingga mata Naya tidak mampu untuk menampung air matanya ya sejak tadi ia tahan, namun air mata itu masih mengenang di pelupuk mata indahnya. "Apa Kak Ezi tidak ada candaan lain? "tanya Naya mencoba untuk berpikir positif, meski di mata Naya Ezi tidak sedang bercanda. " Aku tidak sedang bercanda. Aku memang memilih Lio. "Kata Ezi dengan ketegasan. "Kalau begitu Kak Ezi Ceraikan aku kalau memang Kak Ezi serius. Jadi setelah kita bercerai, Kak Ezi bisa memilih Kak Lio. " Pinta Naya, dan tanpa Naya sadari, tubuhnya bergetar karena tidak sanggup mendengar kata cerai dari Ezi. Ezi yang mendengar permintaan Naya untuk menceraikan Naya, langsung menoleh ke sampingnya, di mana Di sana ada Lio. "Aku turuti. " Dua kalimat yang terucap dari bibir Ezi, berhasil membuat air mata Naya terjun bebas dari pelupuk mata indahnya. Ezi mengambil surat cerainya, dan langsung menandatanganinya, lalu menyerahkan surat cerai tersebut pada Naya bersamaan dengan kata cerai dari Ezi untuk Naya. Tubuh Naya langsung lemas hingga terjatuh di lantai karena ia tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya setelah diceraikan oleh Ezi hanya demi Lio, Kakaknya sendiri. "Sadarkah siapa Kak Lio? Dia itu kakak ipar kamu. Tidak Bisakah kamu berpikir ulang untuk menceraikan aku hanya memilih Kakak iparmu sendiri?" tanya Naya dengan air mata yang tidak berhenti menetes, karena sekalipun Naya tidak begitu mencintai Lio, Naya bersedia melepaskan masa remajanya hanya demi memenuhi keinginan kedua orang tuanya untuk menjadi seorang istri buat Ezi. Namun siapa sangka, ternyata suami yang ia anggap baik karena pilihan dari kedua orang tuanya, ternyata salah. Menurut Naya, pilihan orang tua tidak akan pernah salah, ternyata bisa menceraikan dirinya hanya demi saudaranya. Naya menatap surat cerainya yang ada di pangkuannya, dan hanya satu kali kedipan saja, surat cerai itu basah karena kejatuhan air mata Naya. Dalam hati Naya ia bersumpah, setelah ini ia tidak akan mengingat siapa Ezi bagi dirinya, tidak hanya menganggap Ezi menjadi mantan suaminya, tapi menganggap ia tidak pernah mengenal sosok Ezi, bahkan kalau bisa ia tidak mau mengingat tentang keluarga Ezi sekaligus. Naya benar-benar tidak menyangka dengan nasibnya, ia akan menjadi janda di usia muda, terlebih terjadinya perceraian itu disebabkan oleh adanya orang ketiga, Di mana orang ketiga itu tidak lain adalah kakaknya sendiri. Keluarga Ezi masih belum tahu tentang perceraian keduanya dan Naya juga masih belum menerima kenyataan tentang perceraiannya dengan Ezi, karena diantara dirinya dengan Ezi tidak ada pertengkaran apapun sebelumnya, dan tiba-tiba saja ia diceraikan oleh Ezi hanya karena Ezi lebih memilih sang kakak dibandingkan dirinya. Karena Naya seharian penuh mengurung diri di kamar, Naya mencoba untuk menenangkan diri dengan cara keluar dari rumah dan mencoba mencari udara segar di luar rumah dengan jalan-jalan santai di sekitar rumahnya saja. Ternyata Naya memilih pilihan yang salah, niatnya keluar untuk menghirup udara segar, malah dapat udara penyakit. Saat Naya berjalan santai di sekitar rumahnya, banyak tetangganya di dekat rumahnya yang menyalahkan Naya atas perceraiannya. Mereka semua menganggap kalau Naya adalah wanita yang tidak tahu diuntung masih bersyukur pria kaya seperti keluarga Ezi menjadikannya sebagai seorang menantu malah membuat ulah, dengan mudahan minta cerai dan menyerahkan statusnya sebagai seorang istri pada Kakaknya sendiri. Padahal kenyataannya, bukan Naya yang ingin pisah, tapi semua orang melempar kesalahan pada dirinya. " Ini sih bukan ipar adalah maut, tapi istri sendiri yang iblis. "Hanya bisikan itulah yang mampu membuat hati Naya sangat terguncang dari beberapa bisikan yang lainnya, dan dengan cepat Naya membalikkan tubuhnya untuk kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, Naya langsung berlari untuk ke kamarnya, namun langkah Naya seketika terhenti saat mendengar suara lenguhan di kamar kakaknya. Dengan cepat Naya yang seharusnya lurus menuju ke kamarnya, malah belok kanan menuju ke kamar kakaknya. Wajah Naya terasa sangat panas saat melihat Lio berada di atas tubuh Ezi. Sekarang Naya tahu Apa alasan Ezi selama menikah tidak pernah menyentuh dirinya. Alasannya tidak jauh, itu karena yang ada di otak Ezi hanya nama Lio saja. Baru saja ia di ceraikan oleh Ezi, itu membuat hati Naya terluka, sekarang luka itu semakin dalam saat Naya melihat kelakuan antara Ezi dengan Lio. Detik itu juga, Naya memutuskan untuk pergi dari rumah, dan Naya menganggap kalau rumah ini sudah menjadi milik Lio dan Ezi. Naya mulai membereskan barang penting yang akan ia bawa pergi, dan Naya akan pergi setelah ke adaan rumah sepi. Jam 01.00 dini hari, Naya keluar dari rumah, dan tentunya tanpa sepengetahuan orang rumah. Jam 04.00 pagi, Naya baru sampai di tempat tinggalnya yang baru. Karena Naya memang sangat cantik, dan memiliki body yang sangat memikat para pria, jadi kedatangan Naya sangat membuat para pria yang Melihatnya begitu sangat memuji kecantikan dan fisik Naya yang nyaris sempurna. Hampir 1 minggu Naya pergi dari rumah, dan Naya betah di tempat barunya, malam ini, Naya mendengar ada orang yang sedang ngerumpi tentang kedatangan orang baru yang sedang mencari wanita janda yang baru saja pindah ke kota itu. Dengan cepat Naya yang mengetahui prihal kedatangan Ezi pergi dari rumah, dan bersembunyi di rumah yang terletak di samping rumahnya sendiri, sebagai tempat persembunyian. "Aku harap, tempat ini Aman. " Gumam Naya seraya melangkah masuk ke dalam rumah tersebut.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN