"Dia kok tidak asing. Seperti pernah melihat. Tapi dimana. " Gumam Naya dalam hati saat melihat pria dewasa tengah menatap dirinya dengan tatapan tajamnya, membuat Naya bergidik ngeri karena melihat pria dewasa itu terlihat sangat mengerikan.
"Berani masuk ke kamar ini, artinya kamu suka rela menyerahkan diri padaku. Jangan takut untuk berakhir di atas ranjang ku." Ujar seorang pria yang sangat dewasa, membuat tubuh Nayara langsung bergetar hebat saat mendengar kalimat dari pemilik kamar tersebut.
"Ap-apa? Berakhir di atas ranjang Om? " tanya Naya terbata saat mendengar kalimat berakhir di atas ranjang pria dewasa itu.
Pria dewasa itu langsung mendekati Naya, dan Naya mencoba untuk mundur guna menghindari pemilik kamar tersebut, dan pria dewasa itu langsung mencekal pergelangan tangan Naya, lalu melempar tubuh mungil Naya ke atas ranjang seperti melempar bantal saja.
"Om, maaf. Aku tidak tau kalau rumah ini ada pemiliknya, "kata Naya takut
"Jadi kalau memang tidak ada pemiliknya, kamu bisa bebas masuk? " tanya pria dewasa itu yang langsung mendapat gelengan cepat dari Naya, dan pria itu langsung menindih tubuh Naya membuat Naya ketakutan.
" Om, aku datang ke kamar Om bukan berniat untuk mencuri barang-barang berharga Om. Aku bersumpah, aku hanya ingin bersembunyi saja, terlebih aku juga tidak tahu kalau ada Om di sini. "ujar Naya menahan d**a kekar pria dewasa tersebut, membuat tangan Naya gemetaran saat tangannya menyentuh d**a yang ditumbuhi bulu-bulu yang cukup banyak, dan terkesan sangat gagah di mata Naya, hingga membuat pria dewasa itu langsung menyentil kening Naya cukup kuat karena mengerti apa yang ada dalam pikiran Naya.
" Om mau apa? "tanya Naya saat melihat pria dewasa itu mendekatkan wajahnya pada wajah Naya.
"Seperti yang kau katakan tadi, Kalau sudah berani masuk ke kamarku, artinya kamu berakhir di atas ranjangku. "Kata pria dewasa itu yang langsung menyambar bibir Naya dengan begitu rakusnya, dan dengan sekuat tenaga Naya memukul d**a pria dewasa itu, meminta untuk melepaskannya.
"Aku akan keluar dari sini, dan aku tidak akan kembali lagi. Aku janji, Om. "Ujar Naya berusaha untuk bangun, namun ditahan oleh pria dewasa tersebut.
" Aku tipe orang yang tidak mau rugi. Kalau kamu tidak mau berakhir di atas ranjangku, kamu harus membayar kerugiannya. "Kata pria dewasa itu yang langsung mengambil kartu namanya, lalu menyerahkan pada Naya.
" Karena kamu menolak untuk berakhir di atas ranjangku, artinya kamu memilih untuk membayar mahal. Aku tahu kamu datang ke sini tidak membawa uang. Jadi kamu bisa hubungi nomor yang ada di kartu itu, jika kamu ingin membayarnya. Tidak perlu kabur atau bersembunyi, karena ke lubang semut pun aku pasti akan Menemukanmu." Ujar pria dewasa itu yang membuat Naya langsung bangun, dan membaca nama di kartu nama yang diberikan oleh pria dewasa tersebut.
"Om Christian. " Lirih Naya pelan menyebut nama Chris, dan hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Christian. Yah, pria dewasa itu adalah Christian, namun meski sangat dewasa, dan memiliki umur yang sudah menginjak kepala tiga, Christian tetap memiliki ketampanan nomor 1, membuat Naya tidak percaya kalau pria dewasa yang ada di depannya itu umurnya sudah tidak muda lagi.
"Mau berakhir di atas ranjangku atau keluar dari sini sekarang juga? "tanya Chris yang membuat Naya langsung turun dari ranjang Chris, dan keluar dari kamar Chris.
Naya bernafas lega saat ia sudah tidak melihat mobil Ezi lagi di depan rumahnya, yang sudah dipastikan Ezi sudah pergi dari rumahnya.
Dengan santainya Naya masuk ke dalam rumahnya, dan benar saja, tidak ada Ezi di sana.
Naya yang memang tidak punya banyak pakaian formal untuk dipakai kerja, memutuskan untuk membeli pakaian formal dengan menggunakan sisa uangnya, karena Naya ingin menyesuaikan penampilannya besok dengan rekan yang lainnya.
Keesokan paginya, karena hari ini merupakan pertama kali Naya bekerja sebagai asistensi CEO, Naya memilih untuk berangkat lebih awal agar tidak terlambat di hari pertamanya bekerja.
Sesampainya di kantor, Naya mendengar banyak bisikan dari para staff yang lainnya, membicarakan soal CEO baru mereka, di mana CEO baru mereka kali ini merupakan seorang pria yang sangat dewasa, namun mereka begitu sangat memujanya karena meski sudah sangat dewasa, ternyata CEO mereka kali ini sangat tampan, masih single lagi, hingga membuat Naya sedikit tertarik dan penasaran setampan apa sih atasannya kali ini, sehingga mereka begitu sangat Memuja ketampanannya.
Pak Hans, selaku asisten CEO yang sebenarnya, langsung membuka pintu mobil untuk mempersilahkan sang tuan turun. Naya langsung mengamati atasannya kali ini mulai dari turun dari mobil, dan Naya langsung terperangah karena terkejut setelah tubuh gagah dan penuh kewibawaan itu berjalan di tengah-tengah Barisan Para karyawannya.
Degh
"Bukannya dia... "