Bab 37

2289 Kata

HAPPY READING *** Medina menarik nafas panjang, ia nyaris tidak bisa tidur memikirkan hubungannya dengan Dewa. Ia mendengar suara ketukan dari balik pintu, ia memandang mama di sana. Mama membawa nampan berisi makanan lengkap, dan buah segar. Medina tahu bahwa sang mama khawatir bahwa dirinya jatuh sakit. Medina tersenyum dan memperlebar daun pintu. “Mama.” “Kamu makan malam dulu ya,” ucap mama memandang putri bungsunya. “Iya,” ucap Medina. Medina memilih duduk di sofa dan mama duduk di sampingnya. Medina melirik jam menggantung di dinding menunjukan pukul 20.30 menit. “Mas Tibra udah pulang?” tanya Medina kepada mama, karena tadi ia seharian tidak turun ke bawah. “Iya sudah,” ucap mama. Medina menatap piring berisi nasi, ayam goreng, capcai dan sambal. Ia juga memandang potongan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN