Aksara's Story: Bimbang Hati Neysa

1760 Kata

Matahari mulai menyinari rumah besar itu, menyusup melalui celah-celah tirai di kamar tidur Neysa dan Aksara. Neysa membuka matanya perlahan, merasakan berat dari lengan Aksara yang memeluknya erat dari belakang. Dia menggeliat pelan, mencoba melepaskan diri tanpa membangunkan calon suaminya, hehehe. “Aksara, bangun. Ini udah pagi,” bisik Neysa, mencoba menyentuh pipi Aksara yang masih terlelap. Dia berbalik, tapi malah dipeluk lebih erat dengan matanya kembali terpejam. Namun, Aksara hanya merespon dengan gumaman malas, memeluknya lebih erat. “Belum mau bangun, Ney. Gue masih mau di sini, sama lu.” Neysa tertawa kecil, merasa hangat dan nyaman dalam pelukan Aksara, tapi dia tahu bahwa mereka tidak bisa berlama-lama di tempat tidur. “Kita harus bangun, Aksara. Rajani mungkin sebentar l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN