Di apartemen milik Aksara, suasana tampak tenang dan nyaman. Udara sore yang sejuk mengalir masuk melalui balkon terbuka, tempat Neysa duduk sambil menggendong bayinya, Rajani, yang sedang minum s**u dari botol. Wajahnya tampak penuh kecemasan, menunggu kepulangan Aksara yang tak kunjung tiba. "Aduh, Rajani… Daddy kamu mana sih? Kenapa belum pulang juga? Udah jam segini, loh," gumam Neysa, setengah berbicara pada bayinya, setengah pada dirinya sendiri. Dia memandang Rajani yang terus menghisap s**u dengan tenang, tampaknya tidak peduli dengan kekhawatiran ibunya. Padahal Aksara janji akan langsung pulang setelah rapat dan menyerahkan pekerjaan perihal pers. Inara, sahabat karib Neysa selama empat tahun terakhir, duduk tak jauh dari situ. Dia pura-pura sibuk dengan ponselnya, tapi teling