2 tahun kemudian…..
Siapa sangka, manusia dingin menyebalkan yang dulunya berniat menjadi mentor untuk membentuk Inara jadi calon pemimpin, kini malah menjadi suaminya. Tengah berkutat dengan setumpuk pekerjaan yang seharusnya diselesaikan oleh Inara, tapi pada akhirnya diserahkan pada sang suami juga yang notabenya seorang Rektor. Tidak mengubah apapun, Agra tetap direpotkan oleh Inara. Namun, siapa yang tidak senang jika selesai direpotkan maka akan dipanggil dengan mesra, “Mas…. Anak-anak udah tidur.”
Seketika Agra menarik tangannya dari tumpukan berkas, menoleh dengan senyuman miring. Memutar kursi dengan tetap bersandar, alisnya naik bertanya maksud Inara, padahal dia jelas tahu.
“Ih, Mas… aku bilang anak-anak udah tidur.”
“Ya terus kenapa?”
“Ishhh, gak peka, nyebelin.”
“Sini do
