Napas kami saling berburu setelah Bang Ke melepas bibirku dari bibirnya, dia menyentuh pipiku dan menutup matanya, rahangnya terlihat keras seperti menahan sesuatu. Aku menyandarkan kepala di bahunya dan semakin yakin dengan apa yang aku rasakan ini.
Ya! aku kalah dalam permainan ini, aku kalah karena menggunakan hati dalam pernikahan ini, aku kalah karena akhirnya jatuh cinta, aku kalah karena ingin memiliki hati, tubuh, jiwa dan semua hal yang ada di dirinya.
“Ini salah ....” bisiknya pelan di telingaku sebelum memutar tubuhnya dan menendang kursi plastik di sampingnya, aku langsung kaget dan hanya bisa diam, Bang Ke kembali melihatku dan menjambak rambutnya lalu menatapku nanar.
“Ini salah dan sudah melenceng jauh dari kesepakatan awal, kita berjanji ini hanya pernikahan sementara ya
