Farel mengembungkan pipinya saat mamanya sama sekali tidak menanggapi ocehannya walau mulutnya sudah hampir berbusa. Papanya juga tidak berekasi apa pun. Farel tersenyum miring menatap papanya. Kalau dengan papanya sang raja gombal, pasti mamanya akan takluk. "Pa, papa!" panggil Farel menggoyang lengan papanya. Bocah itu akan memulai aksinya untuk membujuk papanya terlebih dahulu. "Papa, nengok sini dong!" "Papaku yang ganteng, Pa!" "Papaku yang ganteng, gantengnya lebih ganteng aku, nengok dong!" Farel menusuk-nusuk pinggang papanya, berharap papanya akan mau membantu membujuk mamanya. Namun, papanya dengan angkuh tetap tidak mau membantunya. Karena sudah tidak ada yang di pihaknya, maka jalan satu-satunya yang bisa Farel tempuh adalah menangis. Farel mencoba menangis agar kedua o