23. Ada hati yang dikorbankan

1391 Kata

Esok harinya, Farhan datang ke rumah sakit pukul tujuh. Sebelum ke rumah sakit, Laki-laki itu membeli sebuket bunga mawar untuk istrinya. Farhan tersenyum sinting saat di jalan. Membayangkan kalau Ria akan baper saat mendapat bunga. Dari luar pintu kamar Ria, terdengat suara orang yang sedang tertawa. Suara Farel juga sangat nyaring. Tumben-tumben anaknya tertawa sampai segitunya. "Iya, kalau papa perutnya buncit," ucap Farel tertawa. Farhan yang mendengar langsung menggertakkan giginya. Dasar pria mudah emosi. Braaakk! Farhan membuka kasar pintu ruang rawat Ria. Menatap nyalang ke arah Samuel yang memangku anaknya. Rupanya gigolo itu ngebet banget merebut istrinya. "Farel, turun!" titah Farhan menatap tajam anaknya. "Farhan, kenapa kamu ke sini? " tanya Ria. Sedetik kemudian Ria men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN