Part 44

1074 Kata

"Kita pulang, Wi." Genggaman tangannya padaku begitu kuat namun disaat bersamaan hal ini tidak terasa menyakitkan seperti yang seharusnya. Kemarahan yang dirasakan oleh dokter Kaliandra nyatanya tidak melukaiku sedikitpun. Wajahnya mengeras, urat di sekitar lehernya menonjol karena rasa geram, tapi sentuhannya begitu lembut saat membawaku pergi. Benar-benar berbanding terbalik. Itu sebabnya aku memilih untuk menurut, mengikutinya tanpa ada protes seperti yang sebelumnya dia lakukan. Rasanya aneh sekali, dokter Kaliandra memintaku agar dia tidak terusik lagi dengan bayang-bayang Shireen namun yang terjadi adalah dokter Kaliandra yang membelaku di saat orangtuanya menyerangku. Dibandingkan membantunya moveon, lebih tepatnya aku diminta untuk membatalkan pertunangan sepihak yang tidak diin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN