"Di depan itu mobilmu, Wi?" Baru saja aku turun ke dapur untuk sarapan karena aku pesan pada Mbok untuk dimasakan pecel usai menyantap goreng-gorengan yang sarat akan minyak, pertanyaan dari Papi langsung menyambutku. Bukan hanya Papi yang ada di meja makan, tapi juga Mami yang masih berpura-pura tidak melihatku dan si babi hutan Jelita yang asyik gadoin ayam goreng terasi terbaik buatan Mbok Min, sekilas kembaranku tersebut melihatku dan melayangkan tatapan benci namun selanjutnya dia bersikap sama seperti Mami. Berpura-pura tidak melihat kehadiranku dan itu hal bagus untukku, setidaknya itu yang sempat aku pikirkan sampai akhirnya ternyata pemikiranku itu keliru. "Ho.oh, mobilnya dapat dari jadi Ani-ani dokter tua depan rumah Juna." Berbeda dengan Mami dan Papi yang nyaris tersedak m

