"Bang Bima, Jelita kangen." Seolah lupa jika dirinya tengah hamil, Jelita berlari cepat dari dalam rumah dan langsung menghambur memeluk Bang Bima. Nasib baik Bang Bima orang yang tangkas hingga bisa menyeimbangkan tubuhnya saat di seruduk dugong pengangguran yang tidak lain adalah kembaranku. Jika tidak mungkin keduanya akan nyungsep dengan cara yang sangat menggelikan. Melihat bagaimana wajah Bang Bima yang syok dengan kelakuan Jelita, aku hanya bisa terkekeh melihatnya. Mungkin Bang Bima tidak menyangka jika kembaranku akan begitu excited hingga dia membeku kebingungan dalam diam, pasrah sampai akhirnya Jelita yang melepaskan pelukannya. Dan saat pelukan itu terlepas, selayaknya anak kecil Jelita meraih tangan Bang Bima dan mengayunkan tangan pria tersebut ke kanan dan ke kiri. Mungk

