"Maaf, aku hanya ingin membuat posisi tidurmu lebih nyaman. Kamu ... satu jam lebih tidur di atas pahaku. Aku hanya membelai rambutmu," jelas Natta. Dia tidak mau Wenny berpikir macam-macam tentangnya. Lagi pula Natta berkata jujur apa adanya. "Jadi … apa kamu merasa pegal di paha?" tanya Wenny yang tiba-tiba khawatir. Pertanyaan yang tidak diduga Natta dan dia menggeleng. "Nggak. Aku nggak merasa pegal sama sekali." "Oke, syukurlah," ucap Wenny kikuk. Selanjutnya, suasana di antara mereka berdua menjadi kaku, Natta yang sibuk menyalahkan dirinya karena berpikir dia yang telah bertindak konyol, dan Wenny yang pikirannya diliputi kekhawatiran. Tapi keduanya berusaha menenangkan diri dan tidak mau larut dalam pikiran buruk. "Kamu pertama kali jalan-jalan dengan perempuan asing?" "As