Bab 82. Amarah Agung

1073 Kata

Mobil berjenis Moris yang dikendarai Natta melaju cukup kencang di jalan tol, hingga perjalanan menjadi cepat dan dalam hitungan menit, mereka tiba di depan kediaman Agung, sebuah rumah yang tidak begitu besar dengan pagar yang lumayan tinggi dan halaman yang muat dua mobil. Tampaknya pagi ini keadaan rumah tersebut sepi-sepi saja, seperti tidak ada yang tinggal di rumah tersebut. “Aku turun ya, Nat. Kamu pulang saja.” Natta mengamati bagian depan rumah bercat abu-abu itu dengan seksama. “Nggak ada orang kayaknya, Wen. Sebaiknya aku tunggu kamu di sini.” Wenny mengangguk menyetujui. “Tapi kalo ada papaku, sebaiknya kamu pulang. Aku mohon dengan sangat, Natta. Aku nggak mau kamu terlibat.” Natta berpikir sejenak, lalu mengangguk. Dia tidak ingin berdebat dengan Wenny, meskipun sebelumn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN