Selepas pertemuannya dengan Tama di tangga darurat mall beberapa saat yang lalu, Leyana yang masih merasa kesal dengan perkataan pria itu, memilih untuk diam sembari memainkan jari jemarinya dengan kasar. Bahkan, sepanjang perjalanan, entah sudah berapa kali ia menghela napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan kasar, hingga membuat, Rio yang tengah mengemudi, menoleh ke sisi kirinya, hanya untuk memastikan, jika gadis di sampingnya baik-baik saja. “Ley!” panggil Rio. “Hm,” jawab Leyana bergumam, tanpa mengalihkan tatapan matanya dari jalanan kota yang tidak terlalu padat siang ini. “Ley!” panggil Rio lagi dengan sengaja. “Hmm.” Dan gadis itu pun kembali menjawab dengan gumaman singkat. “Leyana Cyra!” panggil Rio dengan nama yang lebih lengkap. Gadis yang mulai terlihat