“Jadi … gimana, Ri?” tanya Satria. Pria tampan itu menoleh, menatap pada sang Ayah dan Ibu yang juga tengah menatap padanya, menunggu jawaban yang akan diberikan oleh putranya. Rio kembali menatap pada Satria, Loy dan Nadin secara bergantian, lalu menghela napas dalam-dalam. “Tanpa mengurangi rasa hormat, Rio menolak perjodohan ini. Maaf, Om-Tante. Rio gak bisa!” sahut Rio dengan yakin. Mendengar jawaban dari putranya itu, Antoni dan Naya hanya menanggapinya dengan seulas senyum hangat. Mereka sangat mengenal betul, bagaimana sifat Rio. Pria yang takkan mungkin berpaling, jika sudah melabuhkan hatinya pada satu wanita. Pria yang takkan pernah berkhianat, ketika ia sudah memiliki satu wanita dalam hidupnya. Dan, pria yang tidak akan mengingkari janji, ketika ia sudah mengikrarkan ci