“Ayah bakalan sembuh, kan, Ri?” Di sepanjang perjalanan menuju rumah Leyana, entah sudah kali ke berapa, Rio mendengar pertanyaan yang sama diajukan oleh calon istrinya. Dan dengan sabar, pria tampan itu menjawab setiap pertanyaan, tanpa rasa kesal, marah, apalagi berbicara dengan nada tinggi. Bahkan, seulas senyum hangat tak kunjung pudar barang sedetik pun dari kedua sudut bibirnya. Sembari menyetir, dan membagi fokus, antara Leyana dan jalan di depan sana, Rio menganggukkan kepalanya. “Ayah pasti sembuh. Kamu gak usah khawatir.” Setelah mendengar jawaban yang sama untuk ke sekian kalinya, gadis itu kembali terdiam, dan memilih menatap langit gelap yang nampak indah, bertabur bintang malam ini. Pikirannya mengawang pada kejadian tak terduga yang terjadi tadi pagi di rumahnya, hingga