8

909 Kata

Waktu sudah menunjukkan tepat pukul lima, tidak ada tanda-tanda kedatangan Chairul. Sebenarnya Harum pun sudah lupa lupa ingat dengan wajah Chairul. Dyah yang sudah sejak tadi menjadi wartawan pun sesekali terlihat terkekeh dan ... tatapan Roy Sang Barista pun sering melempar senyum ke arah Harum yang tengah kalut dengan janjinya. Ini tidak bisa dibiarkan, ini masalah ketepatan waktu, mau tajir, mau ganteng, mau pintar dan sempurna kalau telat pada janjinya ini adalah bencana, dan itu akan terulang dan terulang lagi. Bisa jadi Akad Nikah pun terlambat karena pengantin pria datang terlambat. Gak banget sih, gumam Harum dalam hatinya. Harum pun meringis sendiri membayangkannya. Dyah dan Roy sudah hapal dengan karakter Harum yang tidak suka atau paling anti kalau di suruh menunggu. Putus h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN