23. Making Love

1173 Kata

“Ra—a***y, siang-siang pintunya dikunci. Buka, oi!” Teriakan Jefri sampai di telinga Rahi, tapi Sean terlalu sibuk untuk mendengarnya. “Om, di luar ada orang,” cicit Rahi saat sedikit lagi terjadi penyatuan di antaranya. “Kamu gak lihat saya lagi ngapain?” Begitu serak. Rahi merinding dibuatnya. Dia kontan menggigit bibirnya saat gesekan demi gesekan terjadi antar lempeng yang dipastikan dapat menghasilkan gempa, goncangan hebat tubuh Rahi. “Tapi—aw!” Rahi histeris. Dia refleks mencengkeram dua bahu Sean yang terpampang di atasnya. Mata Rahi berkaca-kaca. Serius mereka akan begitu-begitu dan lalu begini-begini di sofa? Nggak romantis banget! Mana siang-siang lagi. Tapi kalau urusan seperti ini, mau siang atau malam, mau sore atau subuh, rasanya sama. “Sakit!” jerit Rahi tertaha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN