Sayup terdengar langkah kaki kuda yang tadinya jauh sekarang makin mendekat, debu berterbangan mengiringi di setiap sisi kanan dan kirinya kuda seolah pasukan perang yang menyerbu tapi hanya dengan butiran debu, gagahnya penunggang kuda seolah monster yang siap memakan saja siapa yang ada di depannya. Bukan hanya manusia bahkan hewan pun memberi jalan takut diterjang. Mata sang penunggang yang merah seolah malaikat maut pencabut nyawa. Manusia yang dulu dijuluki sebagai Dewa Pelindung kini tidak lagi!! Dia begitu luar biasa marahnya hingga ingin rasanya menghancurkan dunia tapi dalam angan-angan belaka, meski itu bisa dilakukan, mustahil baginya bisa menghidupkan orang yang begitu sangat disayanginya, Selir Yasmin. "YANG MULIA!! YANG MULIA TIBA!!" semua penghuni istana panik melihat kemar