Dari balik kacamatanya, Hanung terus menatap layar komputer ruang kerja. Namun bedanya, kali ini dia berada di ruang kerja kantor bukan rumah. Hari minggu yang sangat melelahkan untuk Hanung, karena dia harus segera menyelesaikan pekerjaannya. Cklek! Pintu ruang kerjanya tiba-tiba terbuka, padahal tidak ada siapa-siapa di kantor selain satpam jaga. Dua orang lelaki tercengang saat mendapati Hanung duduk di kursi kejayaannya. Ekspresi wajah mereka seperti maling yang kepergok sedang berencana melakukan tindak pencurian. Dengan santainya, Hanung melangkahkan kaki ke arah kakak ipar dari besannya. Wajah mereka sudah tidak bisa terbaca lagi melihat langkah Hanung semakin dekat. "Pak Tora dan Radit, ada perlu apa kalian berdua ke ruangan saya? Ini hari libur, apa kalian juga lembur kerja? T