Usai mandi dan mengganti baju tidurnya dengan pakaian layaknya orang mau berolahraga, Indra melihat wajahnya dari pantulan cermin. Ada satu jerawat di pipi bagian kanannya. Dia hanya mendesah dan membiarkannya saja. Kini Indra beralih mendekati ranjang, tatapannya tak lepas dari Tasya. Belum lima menit Indra memandangi Tasya, pandangannya kini beralih ke arah jam digital yang ada di atas nakas samping ranjang. Masih terlalu pagi, ditambah Indra tahu kalau Tasya kesulitan tidur semalam. "Enggak. Gue harus bisa tega sama dia." desahnya karena merasa apa yang sudah Tasya lakukan sangat keterlaluan. Dua kali Indra menarik napas dalam-dalam, hingga akhirnya Indra lebih mendekat lagi kepada Tasya. "Andaikan lo bisa lebih menerima keadaan kita yang semuanya serba terpaksa." katanya sebelum me