Wajah Tasya dibanjiri air mata melihat papanya jatuh tak berdaya. Salah seorang bodyguard pun mencoba menghubungi ambulans agar segera datang. Tapi karena tempat itu di puncak, jadi akan memakan cukup waktu untuk sampai ke villa. Sebisa mungkin Indra mencoba menghentikan pendarahan Hanung sembari mengingat-ingat apa yang mungkin saja terjadi tadi sampai membuat Hanung seperti ini. Hanung terbatuk-batuk sambil terus memandang wajah anak manisnya yang sangat dia sayangi. Tangan Hanung terulur menghapus air mata Tasya yang tak henti-henti berjatuhan. "Aku tahu, sepertinya orang tadi yang udah nusuk Papa. Iya 'kan, Pa?" "Den Indra ingat mukanya?" salah satu bodyguard langsung bertanya karena dia juga ingin menangkap orang yang sudah membuat bosnya begini. "Jangan dikejar, nanti pada akhir