Usai pembicaraan Tasya dan Indra malam itu, sekarang Tasya jadi lebih banyak diam. Bibirnya lebih sering terkatup. Tasya seolah tak ingin membahas apa-apa lagi dengan Indra. Penjelasan dan kata-kata Indra cukup untuk membuat Tasya bungkam dengan sendirinya. Keseharian mereka tidak ada manis-manisnya. Yang ada malah hambar, bagaikan es gabus yang sudah tak dingin lagi. Tinggal ampasnya saja. Dari dapur, samar-samar Tasya mendengar Rama sedang menanyakan seorang perempuan sekantor Indra. Tidak ada hujan maupun angin, Rama tiba-tiba saja bertamu ke rumahnya. Tidak perlu berlama-lama, Tasya langsung keluar sambil membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan untuk Rama. Bahkan usai memberikan suguhan, Tasya langsung meninggalkan ruang tamu karena tak ingin mengganggu Indra serta tamunya.