24. Kastuba

1934 Kata

Kelopak mata Tasya mengerjap berulang kali di depan cermin. Dia melihat pantulan wajahnya yang terpoles make-up, tampak cantik baginya. Rencananya, Tasya ingin jalan-jalan di luar agar tidak gerah kalau teringat kejadian semalam lagi saat bertemu Indra. Tas cantik dengan hiasan emas murni menjadi pilihan Tasya malam ini. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pintu kamar. Sekarang sudah pukul setengah tujuh malam, dan selama itu juga dia belum membukakan pintu kamar untuk Indra. Perlahan-lahan Tasya keluar kamar. Kepalanya celingak-celinguk ke kanan kiri dan belakang, takutnya nanti Indra memergokinya. Rasa malunya belum juga sirna atas kejadian semalam. Lima enam tangga masih aman, Tasya tidak melihat adanya tanda-tanda kehadiran Indra. Sampai dia menginjakkan kakinya di lantai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN