Meskipun dia merasa tidak nyaman, tapi Fira berusaha bersikap tenang melewati lobi. Dia bahkan sempat tersenyum kepada petugas resepsionis, dan akhirnya berdiri di depan lift. Fira berdiri tidak sabar. Sesekali, dia akan menggosok tangannya, lengannya atau menggerakkan kakinya. Sangat tidak nyaman. Saat pintu terbuka, Fira bergegas masuk diikuti oleh Satria dan beberapa orang yang lain. Suasananya sedikit sesak. Fira berdiri di belakang bersama dengan Satria. Beberapa kali, Fira menoleh ke samping. Namun, yang dia dapatkan hanya wajah datar Satria. Fira semakin kesal. Pria ini terlalu kaku dan egois. Siapa bilang dia baik? Dia sudah membuat impiannya untuk mengenal Marco hancur. Janjinya untuk menikmati pameran juga sirna. Tanpa sadar, dia memukul lengan Satria untuk mengungkapkan

