"Mas, kamu di mana? Bisa ke sini sebentar tidak? Perutku sakit sekali." Suara merdu Hana terdengar lirih dan penuh rasa sakit. Ditya yang sedang mengobrol dengan kedua temannya sontak menegakkan punggungnya. Michael dan Beni juga langsung menghentikan obrolan mereka. Seketika itu, ruangan itupun menjadi sunyi. Hanya samar-samar terdengar musik dari luar. "Kenapa bisa sakit? Kamu makan apa?" Ditya mengerutkan keningnya. "Ini bukan masalah makanan. Aku.... Ini..." "Kenapa?" Ditya tidak sabar menunggu jawaban sang kekasih. "Ini,,, hari pertama aku datang bulan." Suara Hana terdengar manja dan menggelitik telinga Ditya. Kedua sudut bibir Ditya berebut. Wajah paniknya sedikit melembut. "Baiklah, aku akan ke sana segera." Baru saja Ditya merasakan sedikit ketenangan, Hana kembali merint