31. Lagi-lagi, Kalah

1281 Kata

Beberapa hari ini, Fira disibukan dengan banyak urusan. Seluruh waktunya dihabiskan di studio. Bahkan jika Adam tidak memaksanya membawa sopir, mungkin dia memilih menginap di studio. Hampir setiap hari pulang malam untuk menyelesaikan lukisannya karena Mas Yoyok sudah beberapa kali mengingatkan dirinya tentang pameran itu. Selain itu, urusan administrasi studi juga tidak kalah banyak. Berada di lokasi strategis, membuat keberadaan Two Hands dikenal dengan cepat. Pembeli datang dan pergi, begitu juga dengan pelukis atau pengrajin seni yang lain. Mereka berbondong-bondong menawarkan hasil karya mereka untuk dipajang dan dijual di sana. "Nona, ini yang terakhir." Anis meletakkan setumpuk berkas di atas meja Fira. Fira menggaruk pelipisnya. Ada begitu banyak kertas yang harus dia baca.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN