"Kenalkan, ini Satria." Dengan ramah, David memperkenalkan satria pada Kinan dan Fira. Hari ini, satria memakai celana linen panjang dengan kaos polo dan sebuah sweater tersampir di kedua pundaknya, dan diikat tepat di depan dadanya. Tampak berwibawa dan mengeluarkan aura aristokrat yang kental. Matanya indah dan tajam. Alisnya tidak terlalu tebal, tapi melengkung dengan indah. "Bukankah Pak Satria ini putra Nyonya Liliana?" Kinan bertanya sambil menyalami Satria. Wajahnya dipenuhi keraguan. "Lho, ternyata sudah saling kenal?" David menatap Satria keheranan. Satria mengangguk, tapi mulutnya tertutup. Tidak bersuara sama sekali. Sungguh tidak sopan! Bahkan dua orang itu begitu ramah, tapi kenapa Satria bisa begitu menyebalkan? "Kami pernah bertemu sebelumnya. Sebenarnya, pertemuan it