“Kau tidak hidup normal selama ini ?” Tanya Enardo dengan tatapan tajamnya. Glek! Perlahan, dia kembali menatap Tuannya. Dan memastikan bahwa Tuannya mau menerima semua keputusannya ini. Dia kembali membuka suaranya. “Maksud saya…” Ucapnya melirik d**a bidang Tuannya yang ditumbuhi dengan bulu-bulu halus. Juga kedua lengannya yang seksi, ditumbuhi dengan bulu-bulu halus sedikit rapat disana. ‘Seksi sekali.’ Bathinnya seraya bergumam dalam hati, dan tanpa sadar memuji kembali ketampanan Tuannya. Dia kembali melanjutkan kalimatnya. “Saya ingin menjalani kehidupan saya seperti wanita lain, Tuan…” “Bekerja…” “Dan…” Dia terdiam sesaat. Melirik Tuannya yang menatapnya lekat. Tatapannya, yang menyuruhnya untuk terus melanjutkan kalimatnya. “Dan memili