"Ayo pulang, kasihan anak-anak!" suara itu membuat Rianna bersyukur dalam hati. Akhirnya, ia bisa kembali ke dunianya lagi. Rianna mendekati Hanna yang tampak sudah lelah dan matanya berubah sayu menahan kantuk. "Sayang, ayo kita pulang." Ucap Rianna pada putrinya itu. Hanna mendongakkan wajah dan kemudian mengangguk dengan mengantuk. Kedua tangan bocah itu terulur meminta Rianna untuk menggendongnya tanpa suara. Rianna hanya tersenyum dan kemudian memangku tubuh putrinya dengan luwes. Seperti saat mereka masuk, mereka semua keluar secara beriringan. Meskipun dalam jumlah yang lebih banyak. "Kamu pulang dianter sama Aka ya." Lagi-lagi komando Falisha membuat Rianna terkejut. "Gak usah, Mba. Saya sama Hanna naik taksi online saja." Tolak Rianna halus. Ia tidak mau semakin membuat atasan