Part 49

2013 Kata

Suara ketukan di pintu membuat kedua orang yang ada di dalam ruangan itu menoleh. Akara muncul dari luar dengan senyum di wajahnya. Meskipun wajahnya terlihat segar, namun matanya yang sembab dan kemerahan masih samar terlihat. Pria itu menangis, itu yang bisa Rianna simpulkan. “Kita pulang?” tanya pria itu pada Rianna. Rianna hanya mengerutkan dahi, ia belum bicara apa-apa pada Rianna, tapi melihat wajah lelah Akara, ia rasa ia bisa menunda hal itu. Masih ada besok, bukan? Rianna hanya menganggukkan kepala dan beranjak dari duduknya. Akara berpamitan pada Gilang dan memeluk pria itu sejenak, Rianna tidak tahu apa yang dibisikkan pria paruh baya itu pada Akara, tapi yang jelas, ia melihat Akara menganggukkan kepalanya pelan dan tersenyum sendu saat melepaskan pelukan. Rianna pun turut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN