Pukul sepuluh pagi Nyonya Gisna dan yang lainnya sudah kembali ke kediaman mereka. Hanna yang melihat Rianna langsung menghambur ke pelukannya dan membanjirinya dengan ciuman yang membuat Rianna tergelitik tawa. “Kita harus pergi ke rumah sakit.” ucap Nyonya Gisna pada Rianna setelah Hanna lepas dari pelukannya. Panik, Rianna seketika melirik Nyonya Karin dengan khawatir. Nyonya Karin menggelengkan kepala dengan gaya menenangkan. “Oma gak apa-apa, memang sudah waktunya diperiksa.” Ucap Nyonya Karin apa adanya. Rianna menghembuskan napas lega dan menganggukkan kepala. Dia kemudian membawa buku yang ada di kamar Nyonya Karin dan bersiap mendorong kursi roda wanita lanjut usia itu untuk pergi ke rumah sakit. lantas ia teringat dengan Hanna. Ia melirik pada Nyonya Gisna, namun wanita paruh