Tiga tahun berlalu. "Can." Seru Galuh saat melihat sepeda roda tiga milik putranya itu tergeletak dengan posisi roda terbalik di samping lemari tapi bocah yang belum genap empat tahun itu malah tidak terlihat di sekitar ruang itu. "Galuh, tenanglah. Tadi dia bersama Rian. Mungkin di bawa keluar beli eskrim!" Seru Teo dari arah duduknya. "Rian?" Kutip Galuh saat meletakkan sepeda itu dengan posisi semula. "Rian datang ke sini?" Tanya Galuh saat mendaratkan satu kecupan di kening dan pipi Teo dan Teo langsung mengagguk. "Iya. Dia datang bersama istri. Taulah , mereka sedang menjalani program hamil dan sedang berada di pase yang benar-benar mendamba. Biarkan saja!" Jawab Teo dan Galuh yang kali ini mengangguk kemudian menghela nafas dengan sangat lega. Tentu Galuh tau bagaimana rasanya

