Luci meremas dadanya sembari berpegangan di pegangan khusus mobil itu karena saat ini ayahnya yang mengemudi sementara dia hanya duduk di sebelah kemudi samping ayahnya.
Mobil itu melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, bahkan Teo menerobos setiap lampu merah yang menghalangi dan menghambat waktunya untuk sampai di rumah sakit di mana Galuh di rawat.
"Pelan-pelan Papa kita pasti sampai!" Ucap Luci saat merasa ayahnya semakin menambah laju kecepatan mobil itu, bahkan kali ini Luci sampai mengangkat kedua kakinya untuk duduk menekuk di kursinya saat melihat tikungan di kilometer enam puluh, namun Teo sama sekali tidak peduli dengan tikungan itu bahkan dia tidak menurunkan laju kecepatan mobilnya.
"Papa. Jangan seperti ini. Kita sudah memasuki kilometer enam puluh dan di ujung ada tiku
