Kalandra terbangun dalam pelukan Bianca. Ia langsung terkejut. Bukannya tidak senang, tapi ini pertama kalinya terjadi. Biasanya ia yang berusaha tidur sambil memeluk Bianca, tapi Bianca selalu lepas dari pelukannya entah kapan. Lalu mereka akan terbangun sendiri-sendiri. Kalandra buru-buru menyamankan posisi, menyandarkan kepalanya di d**a Bianca, memeluk pinggang sang dara erat. Karena pergerakannya ini, Bianca jadi menggeliat. Kala cepat-cepat menutup matanya lagi, pura-pura tidur. Bianca mengucek mata, lantas melonggarkan pelukan. “Kal, belum bangun?” ucapnya lembut. Kalandra bersorak dalam hati, senang bukan kepalang. Tapi ia harus tetap berakting sedang tidur. “Kal, bangun yuk! Kita harus kerja.” Bianca menepuk pipi suaminya pelan, mengusapnya lembut. Jika menuruti keinginanny