Adam bukanlah orang yang sering menunjukkan ekspresi. Namun malam ini, wajah kharismatik itu jelas terlihat bahagia. Kedua matanya yang biasanya menyorot tajam itu berbinar. Bibirnya yang biasanya hanya terkatup rapat dan bicara seadanya itu tersenyum tipis. “Kita akan segera merilis berita kehamilan Bianca,” ucapnya tegas setelah seluruh piring di hadapan para anggota keluarga Andara telah kosong. “Kenapa terburu-buru banget sih, Pi?” Azra menyergah tak terima. “Siapa yang terburu-buru, Azra? Ini berita bahagia dan berita bahagia harus segera diumumkan. Kehadiran cucu pertama Andara ini juga akan menguatkan posisi kita dalam kerajaan bisnis ini.” Adam berkata tajam. “Tapi hasil tes DNA kandungan Vanya ‘kan belum keluar, Pi? Kenapa nggak nunggu itu dulu? Gimana kalau ternyata anak yang