Ekstra Part 1. Kadar Toleransi Alkohol Zita

1516 Kata

“Wuhuuuu!” Zita berseru senang ketika kapsul bianglala yang membawa dirinya dan Azra perlahan-lahan naik ke puncak tertingginya. Berbeda dengan bianglala yang mereka naiki di alun-alun Kota Batu, bianglala ini jelas puluhan kali lipat lebih tinggi dengan keranjang bianglala berbentuk kapsul baja dengan jendela kaca tebal. Tak ada angin dingin yang berhembus masuk. Tapi pemandangan di bawah sana benar-benar menakjubkan. Azra tersenyum, ia mendekati kekasihnya. “Seneng nggak?” Zita menoleh, mencium pipi Azra sekilas. “Seneng banget! Makasih ya udah nemenin ke sini.” Sebuah ciuman mendarat di pipi Zita. “Aku nggak nyangka bisa menghabiskan waktu sama kamu di sini. Bahkan tahun lalu pun aku belum pernah kepikiran soal ini.” “Itulah hebatnya semesta, bergerak ke arah yang sama sekali nggak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN