Bab 102. Perasaan Hampa

1231 Kata

Reymond memicingkan mata. “Mau ngapain lo ke sini?” serunya. Rupanya ia sudah mabuk berat. “Lo mau ngerebut perusahaan gue, hah?! Nggak bisa! Nggak ada yang boleh ngambil perusahaan gue apalagi ngambil anak gue! Nggak boleh!” Lamia meringis. Kasihan melihat kondisi mantan bosnya itu. Ia tak bicara apa-apa, hanya duduk di sisi Reymond yang terus meracau. Bau alkohol langsung menyergap penciumannya. “Kenapa duduk di sini? Lo mau ngerayu gue buat ngasih perusahaan ini ke lo? Nggak boleh!” “Enggak, gue nggak bakal ngambil. Orang ini udah jadi punya orang, bukan punya lo lagi.” Mata Reymond yang sayu seketika membelalak. “Apa lo bilang?” Ia berdiri, sempoyongan. Lamia buru-buru menangkap tubuh Reymond. “Lo ngapain sih di sini jam segini? Ayo pulang! Kedengeran satpam entar diusir loh.” Re

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN