Diam-diam Perhatian

1028 Kata

Sementara itu di dalam kamar. Livy yang sudah selesai mandi itu, kini tengah berdiam diri, sembari merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Memang lebih nyaman di sini. Empuk dan terasa hangat. Tidak seperti tidur di sofa yang keras, maupun di kasur lipat yang tipis. Hanya saja, kenapa ia jadi terpikirkan akan lelaki yang berada di bawah sana?? Tidak apa-apa kah, bila ia tinggalkan lama-lama?? Apa lagi, tadi malam ia habis mengalami demam yang tinggi. Suara ketukan pintu menyapa indra pendengaran Livy. Sehingga sepasang indra penglihatannya berputar ke arah pintu. Suara ketukan pintu yang kedua kembali terdengar lagi dan kali ini, Livy pun bangkit dari atas tempat tidur dan pergi ke arah pintu. Ia turunkan gagang pintunya dan menarik pintu tersebut. "Selamat pagi, Nyonya," kalimat sap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN