Matahari mulai tenggelam dan hanya tersisa warna kemerah-merahan dari ujung barat serta kegelapan malam sudah mulai menyelimuti bumi ini. Sehingga, lampu-lampu jalanan pun mulai menyala dan membuat kota Jakarta terlihat sangat indah saat malam hari juga. Di dalam mobil, Meisya masih duduk sambil menatap kearah sisi jendela. Sedangkan Steven, dia masih sibuk mengemudi dan kadang-kadang dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh punggung tangannya Meisya. Sehingga, membuat Meisya merasa sangat terkejut. Perlahan, Meisya pun melihat kearah Steven yang sibuk mengemudi dan tatapannya masih lurus kearah depan. "Hhhmm … Steve, kamu … kamu bisakah …." Meisya tidak bisa melanjutkan ucapannya karena Steven semakin mengeratkan pegangannya. "Kenapa? Masih gugup?" Tanya Steven sambil melihat kea