Steven menaikkan alisnya dan terus menatap layar ponselnya itu. Rian mengintip dari sebelah Steven. Lalu setelah itu, dia pun melihat lagi kearah Steven. "Bos, kenapa hanya melihatnya? Cepat jawab! Nanti ibu ratu pasti marah padamu bos," ucap Rian sambil menutup mulutnya. Karena dia ingin menahan tawanya. Steven memutar bola matanya kearah Rian. "Aku tidak takut padanya. Kalau bukan karena aku sedang berpura-pura menjadi anak yang patuh. Aku sudah menyeret dia dengan putranya itu ke dalam penjara. Sayangnya, aku belum mendapatkan bukti kejahatan mereka berdua," ucap Steven kepada Rian. Rian hanya menganggukkan kepalanya dan setelah itu, dia bangun serta ingin pergi dari tempat itu. Steven pun ikut berjalan bersama Rian dan ponselnya terus berbunyi, sehingga dirinya terpaksa harus men