Melihat ID yang muncul di layar ponselnya itu. Steven langsung mengerenyitkan dahinya. "Rian! Mau apa lagi dia menelepon aku?" Ucap Steven yang melupakan tugas yang dia berikan pada Rian, karena isi pikiran dan juga hatinya hanyalah dipenuhi rasa bahagia serta hanya ada Meisya yang terus berputar didalam pikirannya. Sehingga, semuanya telah dia lupakan. Menekan tombol 'ok' Steven pun menjawab panggilan itu. "Halo! Ada apa Rian?" Jawab Steven dengan nada ketus. Di seberang sana, Rian yang sudah berada di rumah tantenya Meisya pun tertawa sendiri. "Hai, bos! Apakah aku mengganggu waktu bermesraan kamu itu?" tanya Rian, dia melihat kearah wanita paruh baya didepannya, yang kini sedang menaruh secangkir kopi untuk dirinya dan juga Ady. Mereka berdua sudah seperti tamu kehormatan saja.