Krrekkkk …. Suara pintu pun terbuka. Yang masuk adalah Ady yang merasa canggung ketika dia melihat posisi bos nya yang sedang terlihat ambigu itu. "Ahemmm … maafkan saya bos! Kalau … kalau saya sudah mengganggu anda. Sepertinya nanti saja saya mengatakannya. Jadi, saya mohon untuk …." Saat Ady belum menyelesaikan ucapannya, Steven langsung menyelanya saat itu juga. "Kamu sudah mengetuk pintu kamar saya dan sekarang, kamu mau pergi begitu saja!" Ucap Steven yang sengaja menghalangi Ady untuk pergi. Karena saat ini, Ady lah jalan satu-satunya yang bisa menyelamatkan dirinya saat ini. Mendengar itu, Ady merasa sangat terkejut, karena biasanya. Bosnya itu sering marah, jika dia mengganggunya. Tapi, kali ini. Dia seperti mengharapkan kehadiran dirinya dan itu, lebih membuat dirinya jauh le