Saat Meisya menepis tangannya. Steven langsung menatap wajahnya Meisya. "Mei, kamu kenapa?" Tanya Steven dengan tatapan penuh kekhawatiran. Meisya pun menundukkan kepalanya. Lalu menggigit bibirnya. "Steve, siapa kamu sebenarnya?" Tanya Meisya tanpa mau melihat wajahnya Steven. Mendengar itu, Steven baru menyadari kalau dia sudah mengeluarkan sifat aslinya yang kejam itu. Sehingga, Steven pun segera membela dirinya. "Eh ... Mei, apa maksud kamu? Aku ini Steven, calon suami kamu, apakah kamu sudah melupakan aku, Mei?" Tanya Steven dengan suara sedih serta dia mulai berakting menjadi pria lemah lagi. "Mei, hatiku sangat sakit ketika kamu mengatakan itu padaku Mei, aku … aku merasa kalau …." Steven belum menyelesaikan ucapannya karena Meisya langsung mengangkat wajahnya dan menatapnya