Saat keduanya larut dengan dunia yang hanya mereka miliki berdua.
Erlan yang masih berdiri dibelakang Steven masih tidak percaya, jika sahabatnya itu bisa bersikap lembut pada seorang wanita.
"Ahemm … Steve, apakah kamu sudah melupakan aku?" Ucap Erlan sambil terbatuk kecil.
Mendengar suara yang tidak dikenal sama sekali.
Meisya pun langsung melepaskan pelukannya dan secepatnya melepaskan dirinya dari pelukan Steven.
"Steve, ada orang lain," ucap Meisya sambil memalingkan wajahnya karena malu.
Melihat itu, Steven tidak mau memaksanya dan dia melepaskan pelukannya lalu melihat kearah Erlan yang masih berdiri menatap dua orang yang sedang mencurahkan rasa kasih sayang terhadap satu sama lainnya itu.
"Kenapa kamu masih berdiri di sana Erlan?" Tanya Steven dengan tatapan mengusir kearah
