Aku sama sekali tidak bereaksi mendengar Mbak Yana yang antusias bercerita dengan suara riangnya, tidak cukup hanya sampai di situ, Mbak Yana semakin bersuara mengucapkan hal-hal sepele tapi tidak aku sangka akan menohokku dengan menyakitkan. "Dan Mas Dika dulu bangga banget sama kemampuan Mbak Tiara memasak, katanya di dunia ini nggak ada yang bisa bikin kue seenak Mbak Tiara, yaaah, dulu mereka couple goals banget sih di asrama. Yang satu cantik, jago masak, bidan rumah sakit ternama, yang satu Bintara paling keren di Batalyon." Aku menatap Mbak Yana datar, sungguh aku tidak paham dengan ucapannya ini, dia sadar atau tidak jika kalimatnya menyakitiku aku. Tanpa sadar membandingkan aku dan Mbak Tiara yang memang berbeda dari segi apapun. Aku pikir Aura sudah buruk, nyatanya tidak ber

