PART. 35

1858 Kata

Ervan tiba di depan rumah, keningnya berkerut dalam. Pintu pagar rumahnya terbuka, tidak ada Satpam di pos jaga, dan rumahnya tampak gelap gulita. Ervan bergegas membawa mobilnya, untuk parkir tepat di depan teras rumah. Ia turun dari mobil, dengan jantung yang berdegup kencang. Didorong pintu depan yang tidak terkunci. "Wula! Bunda! Ayaah!" panggilnya nyaring. Lampu menyala, menerangi seluruh penjuru rumah. Lagu selamat ulang tahun bergema, dan Ervan yang terpaku di tempatnya, mendapatkan ucapan selamat dari Wulan, Bu Herlina, kedua orang tuanya, asisten rumah tangga, tetangga, kerabat, dan beberapa staff di kantornya. Tapi Ia tidak melihat Puspa, hatinya gelisah, meskipun senyuman terukir di bibirnya. Acara dipusatkan di halaman luas, yang ada di samping rumah mereka. Ervan sema

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN