PART. 26

1500 Kata

Puspa membuka mata perlahan, langit-langit berwarna putih membentur penglihatannya. "Haus" gumamnya lirih, Puspa merasa berat untuk menggerakkan tubuhnya. "Alhamdulilla, kamu sudah sadar. Kamu mau minum, sebentar" suara Bi Imah terdengar sangat jelas di telinga Puspa. Bibi menyodorkan sedotan yang menancap di air mineral dalam gelas ke mulut Puspa. Puspa meraba perutnya, setelah Ia selesai minum, dan mengingat kejadian yang menyebabkan harus masuk rumah sakit lagi. "Anakku Bi!?" Puspa mengusap perutnya yang terasa datar. Ia terjengkit bangun. "Anakku Bi! Anakku! Anakku!" Teriak Puspa histeris. Bi Imah memeluk tubuh Puspa erat. Tangis Puspa pecah dalam pelukan Bik Imah. "Sabar Puspa, sabar ... kamu harus ikhlas, harus tabah, saat ini Allah ingin mengambil yang dititipkan kepadamu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN