Pagi ini Serra melihat pemandangan yang tidak biasa. Ia terjaga karena aroma harum yang entah datang dari mana, dan ternyata aroma itu berasal dari dapurnya. Aldebara dan dapur, Serra belum pernah melihat dua hal ini berbaur. "Bau masakannya enak." Serra yang sejak tadi memperhatikan Aldebara memasak, kini bersuara. Aldebara memiringkan wajahnya, ia baru menyadari bahwa wanitanya saat ini tengah bersandar di dinding sembari memperhatikannya. "Sudah bangun, ya?" Serra melangkah mendekat ke Aldebara. "Sejak kapan kau bisa masak seperti ini?" Ia memeluk Aldebara dari belakang. Merasakan hangat punggung kokoh Aldebara. "Kau tidak menyukai aku memakan masakan dari wanita lain, meski itu pelayan. Selama tiga tahun lebih aku memasak untukku sendiri." Aldebara tidak berbohong mengenai itu. I